Sabtu, 08 September 2012

My New

Sebuah Cerita Pendek Karyaku,
silahkan dinikmati....

ARTI SEGORES TINTA PENA


     Namaku Kejora, umurku 16 tahun, aku bersekolah di salah satu sekolahan ternama di Kota Bandung, aku duduk di bangku kelas 10, tapi ini adalah lembaran baru yang baru saja ingin ku mulai. Pagi-pagi sekali aku berangkat dari rumahku yang kebetulan agak jauh dari sekolah, dengan tergesa gesa aku naik ke salah satu angkutan jurusan sekolahan.
     Aku bergegas naik dan memilih tempat duduk dekat kaca belakang angkutan, dari balik kaca itu aku melihat seorang anak laki-laki, mungkin seumuranku , ia mengendarai sepeda motor sendiri, mungkin juga ia akan ke tempat yang sama tujuanya denganku, karena aku melihatnya memakai atribut MOS seperti yang ku kenakan. Ternyata benar dugaanku, laki laki itu akan menjadi seangkatan denganku di SMA ini.
     Selama mengikuti MOS, aku tak henti memandanginya, entah mengapa, atau mungkin memang parasnya yang tampan membuat aku jadi ingin menengok terus ke arahnya, hari pun berganti dan tak kusadari hal yang sama pun terjadi kembali, diangkutan itu aku duduk di belakang dekat kaca, dan dia juga masih seperti kemarin, mengendarai sepeda motor tepat di belakang angkutanku. puas diriku memandanginya sampai mataku sama sekali hampir tidak berkedip.
     Sampai suatu waktu pembagian kelas pun di adakan, hari itu aku masuk ke kelas baruku bersama teman teman baru, banyak wajah wajah baru yang ku lihat, ada yang cantik, yang manis, ada yang rambutnya keriting dannnnn..... ohhhh astaga laki laki itu satu kelas denganku, gembiraku tak bisa ku ungkapkan karena akupun bingung dengan apa yang aku inginkan sebenarnya.Entah mengapa aku senang sekali memandangi dirinya. Sampai pada akhirnya aku mengetahui namanya dan berteman denganya, rasanya senaaaannnggg sekali, bahkan ini seperti mimpi.
     Siang itu aku belajar mengenai sejarah, huftt... sungguh sangat menyebalkan karena aku tidak bisa. Kemudian dengan senag hati dia mengajariku, saat itu dia menggoreskan tinta penanya ke buku milikku, sungguh senangnya hati ini, sampai di rumah ku pandangi goresan tinta itu sambil tanpa ku sadari aku tersenyum senyum sendiri.
      Hari pun berganti cepat sekali, slah satu guruku mengumumkan ada siswa baru yang akan masuk ke kelasku, wiiihhhhh wajahnya cantiiiiiiiiiiik banget, semua teman laki- lakiku terbelalak matanya ketika melihatnya, anak baru itupun duduk di dekatku. Saat itu semuanya berubah, seorang anak laki-laki yang tadinya menjadi temanku itu menjadi lebih perhatian dengan si anak baru itu. Aku merenung, bukankah tak seharusnya aku sesali itu, bukankah jika temaku memiliki teman lain akupun akan ikut bahagia, ternyata bukan seperti itu, semakin hari semakin aku di jauhi semakin hari semakin dia dekat denganya. Sampaiku dengar kabar bahwa ternyata mereka menjadi pasangan kekasih. tak tahu kenapa berat hatiku menerima kenyataan itu, sampai suatu hari ku sadari bahwa aku ternyata selama ini menyukainya,dan kusadari bahwa ia hanya menganggapku sebagai teman saja. Yang membuat aku semakin yakin bahwa anak baru itu sangat cantik sekali dibanding diriku, aku tak ada apa-apanya bila didekatkan denganya, sebagai lelaki normal pastilah ia akan memilih yang lebih cantik. Pada akhirnya aku hanya dapat menghibur diriku sendiri, hanya goresan tinta itu yang menyisakan arti perhatianya untuku walaupun hanya sebagai teman, mungkin aku juga salah mengapa lama sekali aku mengartikan apa yang aku rasa, tapi semuanya sudah berakhir bahagia... Untuknya..., dan Untukku... akan kusimpan goresan tinta pena itu, akan kubuka suatu kali jika aku merindukanya. Dan akan ku simpan baik baik dalam memoriku bahwa ia pernah di dekatku walaupun tak lama, walaupun hanya sebagai teman, walaupun hanya meninggalkan sebuah goresan pena.